BAKTI SOSIAL DONOR DARAH MTA CAB. TAWANGSARI 2

SUKOHARJO
MTA TAWANGSARI DUA MENJADI LOKASI BAKTI SOSIAL DONOR DARAH UNTUK PERWAKILAN SUKOHARJO/ PADA SELASA PAGI, 31 OKTOBER 2017// DONOR DARAH BERLANGSUNG MAJLIS YANG BERALAMAT DI KARANGASEM RT 1 RW 3/ KATEGUHAN/ TAWANGSARI/ SUKOHARJO//
BEKERJA SAMA DENGAN PMI SUKOHARJO/ DONOR DARAH DIIKUTI PESERTA DARI SELURUH CABANG DI MTA PERWAKILAN SUKOHARJO// DARI 124 PENDAFTAR/ BERHASIL DIAMBIL SEBANYAK 71 KANTONG DARAH//
TURUT HADIR DALAM DONOR DARAH INI/ CAMAT TAWANGSARI SUYADI WIDODO SARJANA SOSIAL/ SERTA KETUA MTA SUKOHARJO USTADZ DRS SUGENG BW// KEGIATAN INI RUTIN DIGELAR SETIAP SEBULAN SEKALI DENGAN LOKASI BERGANTIAN DI TIAP CABANG MTA DI PERWAKILAN SUKOHARJO/ SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENGAMALAN HASIL MENGAJI, BAHWA "SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN"///
KONTRIBUTOR SUKOHARJO / BUDI WIDAYAT DAN BUDI PRASETYO/ MELAPORKAN//


LOMBA MEMASAK BAKSO OLEH SIE KEPUTRIAN

SUKOHARJO
SIE KEPUTRIAN MTA POLOKARTO SUKOHARJO/ MENYELENGGARAKAN ACARA LOMBA MEMASAK BAKSO/ PADA SELASA SORE, 24 OKTOBER 2017// LOMBA BERTEMPAT DI MTA CABANG POLOKARTO DUA/ DIIKUTI 31 TIM DARI CABANG - CABANG MTA DI PERWAKILAN SUKOHARJO//

KETUA PANITIA/ NANI GIYANTI SP MENJELASKAN/ LOMBA MEMASAK DIGELAR GUNA MEWUJUDKAN KREATIVITAS PARA IBU DALAM BIDANG MEMASAK// LOMBA JUGA BERTUJUAN UNTUK MENJALIN SILATURAHIM ANTAR PESERTA/ MENJALIN UKHUWAH/ SERTA UNTUK LEBIH MENAMBAH KEAKRABAN PARA IBU DI MTA PERWAKILAN SUKOHARJO//

KELUAR SEBAGAI JUARA SATU HINGGA TIGA / BERTURUT-TURUT IALAH TIM DARI MTA CABANG POLOKARTO 1/ MTA NGUTER DUA/ DAN MTA BAKI SATU// SEDANGKAN JUARA HARAPAN SATU HINGGA TIGA/ IALAH MTA NGUTER TIGA/ POLOKARTO LIMA/ SERTA NGUTER SATU//


UPACARA PENUTUPAN TMMD III 2017

SUKOHARJO 
SEBANYAK SATU PLETON SATGAS MTA HADIR DALAM UPACARA PENUTUPAN TMMD SENGKUYUNG TAHAP 3 KODIM 0726 SUKOHARJO, KAMIS, 26 OKTOBER 2017 DI LAPANGAN DESA DEMAKA N KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO//
DANDIM 0726 SUKOHARJO LETNAN KOLONEL INFANTERI TAUFAN WIDIANTORO, S.I.P SELAKU INSPEKTUR UPACARA MELAPORKAN
KEGIATAN TMMD YANG SUDAH DILAKSANAKAN SELAMA 30 HARI MULAI 27 SEPTEMBER LALU BERUPA PROGRAM FISIK DENGAN MEMBANGUN JALAN MAKADAM SEPANJANG 1.692 METER DAN LEBAR 3 METER, MEMBANGUN TALUD SEPANJANG 109 METER DAN LEBAR 30 CENTIMETER LEBAR BAWAH 60 CENTIMETER DAN TINGGI 120 CENTIMETER. PROGRAM TMMD INI JUGA MENYASAR KEGIATAN NON FISIK SEPERTI PENYULUHAN PENDIDIKAN BELA NEGARA, PENYULUHAN KANTIBMAS, SOSIALISASI PEMBANGUNAN, PENYULUHAN BAHAYA NARKOBA, PENYULUHAN KOPERASI DAN PENYULUHAN PERTANIAN//
KEGIATAN UPACARA PENUTUPAN TMMD DIHADIRI SEMUA ELEMEN MULAI FORKOMPINKAB, FORKOMPINCAB, TNI, POLRI DAN ORMAS TERMASUK SATGAS MTA//
KEGIATAN DILANJUTKAN PEMOTONGAN PITA PERESMIAN PENGGUNAAN JALAN MAKADAM OLEH ISTRI WAKIL BUPATI SUKOHARJO ETY WARDOYO WIJAYA//
KEPALA DESA DEMAKAN, TRI RAHARJO, DALAM WAWANCARA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAKASIH ATAS KERJASAMANNYA KEPADA TNI, KODIM SUKOHARJO, POLISI SUKOHARJO, RELAWAN MTA, LDII, SENKOM, KOKAM DAN SEMUA ELEMEN YANG TURUT SERTA///
KONTRIBUTOR D34 SUKOHARJO MELAPORKAN


UPACARA HARI SANTRI 22 OKTOBER 2017

SUKOHARJO
SEBANYAK ENAM RIBU SANTRI/ TERMASUK SANTRI TPA MTA SUKOHARJO/ TURUT MEMERIAHKAN PERINGATAN HARI SANTRI/ YANG DIGELAR OLEH PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO/ PADA AHAD PAGI// PERINGATAN HARI SANTRI DIAWALI DENGAN UPACARA DI HALAMAN KANTOR BUPATI SUKOHARJO/ DENGAN INSPEKTUR UPACARA BUPATI SUKOHARJO HAJI WARDOYO WIJAYA SARJANA HUKUM MAGISTER HUKUM//
SEUSAI UPACARA/ PARA SANTRI BERJALAN KAKI MENUJU GEDUNG IKATAN PERSAUDARAAN HAJI INDONESIA/ IPHI SUKOHARJO// DALAM PERINGATAN HARI SANTRI INI/ MTA PERWAKILAN SUKOHARJO TIDAK HANYA MENURUNKAN SANTRI TPA MTA// MELAINKAN JUGA MENERJUNKAN PULUHAN SATGAS UNTUK MEMBANTU PENGAMANAN ACARA// PENGAMANAN DILAKUKAN BERSAMA SEJUMLAH SATGAS DARI BERBAGAI ORMAS ISLAM DI SUKOHARJO///
KONTRIBUTOR SUKOHARJO/ BUDI PRASETYO DAN MUKHLIS HAMIDI/ MELAPORKAN///

SUKOHARJO
GUNA MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG RELIGIUS/ PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO/ MENCANANGKAN GERAKAN SUKOHARJO MENGAJI// GERAKAN INI DICANANGKAN PADA ACARA PERINGATAN HARI SANTRI DI KABUPATEN SUKOHARJO/ PADA AHAD PAGI/ YANG DITANDAI DENGAN PELEPASAN BALON UDARA//
DALAM SAMBUTANNYA/ BUPATI SUKOHARJO/ HAJI WARDOYO WIJAYA SARJANA HUKUM MAGISTER HUKUM MENGUNGKAPKAN/ GERAKAN SUKOHARJO MENGAJI DILAKSANAKAN DENGAN MEMATIKAN TELEVISI SETIAP BAKDA MAGHRIB HINGGA ISYA//
PADA WAKTU TERSEBUT/ MASYARAKAT KHUSUSNYA UMAT ISLAM DIHARAPKAN MELAKUKAN AKTIVITAS MENGAJI MAUPUN MEMPERDALAM ILMU AGAMA//
BUPATI BERHARAP/ MELALUI GERAKAN SUKOHARJO MENGAJI INI MAMPU TERCIPTA MASYARAKAT YANG KUAT KARAKTER DAN MENTALNYA/ SEHINGGA MENJADI GENERASI PENERUS BANGSA SEBAGAI BEKAL MASA DEPAN.
KONTRIBUTOR SUKOHARJO/ BUDI PRASETYO/ MUKHLIS HAMIDI/ MELAPORKAN//
 

SILATURAHMI KEBANGSAAN SUKOHARJO



Sebanyak 2 Pleton SATGAS MTA Perwakilan Sukoharjo turut mengamankan berlangsungnya acara Silaturahmi Kebangsaan di simpang Proliman, Sukoharjo, Rabu (11/10/2017) malam. Kegiatan yang merupakan rangkaian Hari Jadi ke-71 Kabupaten Sukoharjo dan HUT ke-72 RI itu menghadirkan budayawan Emha Ainun Najib dengan Kyai Kanjeng.

Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menyatakan kehadiran Cak Nun, panggilan akrab Emha Ainun Najib, ke Sukoharjo dimaksudkan untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“NKRI harga mati dan kegiatan ini [silaturahmi] dikomandani Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] Sukoharjo, yang di dalamnya terdapat semua unsur agama,” katanya.

Bupati menyatakan kebersamaan ormas lintas agama Sukoharjo menunjukkan kerukunan antarumat beragama sudah berjalan. “Perbedaan tidak menjadi sekat atau jarak dalam kehidupan dan kerukunan. Dari kerukunan rakyat Sukoharjo itu akan memperkuat dan memperkokoh rasa saling menghormati di antara umat beragama,” ungkap dia.

Sejak Rabu pukul 18.30 WIB masyarakat berbondong-bondong mendatangi lokasi Silaturahmi Kebangsaan walau gerimis mengguyur. Banyaknya masyarakat yang datang mengakibatkan halaman dan taman Gedung Pusat Promosi Potensi Daerah (GPPPD) Sukoharjo dijadikan lokasi duduk pengunjung. Kegiatan tersebut selesai sekitar pukul 24.00 WIB.

Cak Nun di hadapan pengunjung menegaskan silaturahmi memiliki arti persambungan yang mengarah kepada kasih sayang.

“Perbedaan bukan suatu alasan untuk saling menyalahkan dan mencari kebenaran sesuai pendapat diri sendiri. Perbedaan tidak apa karena hidup itu takdir dan kita [manusia] harus menerima perbedaan itu. Jangan memaksa dan jangan mencela,” ungkap dia. (Solopos).